Ilmu
pengetahuan Alam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau Sains yang semula
berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata
dalam bahasa latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri
dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural sciense (ilmu
pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai
sains yang berartii,lmu pengetahuan alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini
kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu dalam hal ini kita
tetap menggunakan istilah IPA merujuk pada pengertian sains yang berarti natural science.
Secara umum IPA dipahami sebagai
ilmu kealaman, yaitu ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda
mati yang diamati. Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang mahir dan
berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan
hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta
penemuan teori dan konsep.
Merujuk pada hakikat IPA diatas,
maka nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran antara lain
sebagai berikut :
a.
Kecakapan
bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah
metode ilmiah
b. Keterampilan
dan kecakapan dalak mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen
untuk memecahkan masalah
c. Memiliki
sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik dalam kaitanya
dengan pelajaran sains maupun dalam kehidupan (Prihantro Laksmi, 1986)
Pembelajaran IPA secara khusus
sebagaimana tujuan pendidikan secara umum sebagaimana termaktub dalam taksonomi
bloom bahwa : proses mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan pada
pendekatan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun
konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya
dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar