14.40

Hakikat Pembelajaran IPA

By : Yoga Adi Kencana




Ilmu pengetahuan Alam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin ‘scientia’  yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural sciense (ilmu pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berartii,lmu pengetahuan alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu dalam hal ini kita tetap menggunakan istilah IPA merujuk pada pengertian sains yang berarti natural science.
            Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu kealaman, yaitu ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang mahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep.

Merujuk pada hakikat IPA diatas, maka nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a.         Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode ilmiah
b.    Keterampilan dan kecakapan dalak mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah
c.      Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik dalam kaitanya dengan pelajaran sains maupun dalam kehidupan (Prihantro Laksmi, 1986)
Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara umum sebagaimana termaktub dalam taksonomi bloom bahwa : proses mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan pada pendekatan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar