1.
Karakteristik Bidang Kajian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu
pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperiemen, pengamatan, pengamata dan deduksi utuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya.ada 3
kemampuan dalam IPA yaitu:
(1) kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, (2)
kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan kemampuan untuk
menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannya sikap ilmiah.
Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan
pertanyaan, mencari jawaban , memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang
“apa”, “mengapa”, dan “bagaimana ” tentang gejala alam maupun karakteristik
alam sekitar melalui cara – cara
sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan
tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah.
Dalam
belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta
didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
2.
Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI
IPA disiplin ilmu memiliki
ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu
selain mempunyai ciri umum, juga
mempunyai ciri
khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah
merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang menyatakan hubungan antara satu
dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan
dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga mudah dicari
kembali dan dimengerti untuk komunikasi (Prawirohartono, 1989: 93).
Ciri-ciri
khusus tersebut dipaparkan berikut ini :
a. IPA
mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh
semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti
yang dilakukan terdahulu oleh penemunya. Contoh : nilai ilmiah ”perubahan
kimia” pada lilin yang dibakar. Artinya benda yang mengalami
perubahan kimia, mengakibatkan benda hasil perubahan sudah tidak dapat dikembalikan ke
sifat benda sebelum mengalami perubahan.
b. IPA
merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c. IPA
merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
d. IPA
merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. Dengan bagan-bagan
konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan
observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut
(Depdiknas, 2006).
e. IPA meliputi
empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produk dapat
berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan
masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan
hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian
hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan.
Aplikasi merupakan penerapan metode
atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan
rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar.
Berdasarkan karakteristiknya, IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pemahaman tentang karakteristik IPA ini berdampak pada proses belajar
IPA di sekolah.
Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di sekolah
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang dipelajari di sekolah tidak
hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan fakta
yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar
IPA untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai
fenomena yang berbeda. Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah
memiliki karakteristik tersendiri.
0 komentar:
Posting Komentar