14.46

Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.






1.    Karakteristik Bidang Kajian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperiemen, pengamatan, pengamata dan deduksi utuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya.ada 3 kemampuan dalam IPA yaitu:
(1) kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati,  dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannya sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban , memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana ” tentang gejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui      cara – cara sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah.
Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.

2.    Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI
 IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya.   Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga    mempunyai        ciri  khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa   yang tepat dan pasti sehingga  mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi (Prawirohartono, 1989: 93).
     Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini :
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti   yang dilakukan terdahulu oleh penemunya. Contoh : nilai ilmiah ”perubahan  kimia” pada lilin yang dibakar. Artinya benda yang mengalami perubahan           kimia, mengakibatkan benda hasil perubahan sudah tidak dapat dikembalikan ke sifat benda sebelum mengalami perubahan.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau disusun dengan   cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan   observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut (Depdiknas, 2006).
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produk   dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
Berdasarkan karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman tentang karakteristik IPA ini berdampak pada proses belajar IPA di sekolah.
Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta   prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan     sehari-hari. Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi  juga proses perolehan fakta yang    didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA untuk     memprediksi  atau menjelaskan berbagai fenomena yang berbeda. Cakupan dan   proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik tersendiri.

0 komentar:

Posting Komentar